TopStories.id – Sebagian dari kita mungkin berkeinginan dan mendamba agar bisa disebut sebagai manusia yang terpandang dan dimuliakan antar sesama.
Ada yang ingin menjadi sosok pengusaha sukses, ada yang ingin menjadi artis, dan ada juga berprofesi sebagai abdi negara, yang hanya ingin disebut sebagai manusia yang dimuliakan.
Namun dalam kasus yang satu ini, beliau tanpa memiliki jabatan dan profesi yang mentereng di dalam masyarakat, namun beliau ini sudah bisa disebut sebai manusi yang berhati mulia.
Ada seorang bernama Ismail, dari kota Pontianak. Bang Mail sapaan akrabnya. Beliau adalah juru parkir disalah satu komplek pertokoan di jalan Tanjung Raya II, Pontianak, Kalimantan Barat.
Dari cerita beliau, yang beberapa lalu sempat viral lewat media Instagram, oleh akun @videokemanusiaan yang mengupload tentang kisah-kisah beliau selama menjalani profesi sebagai juru parkir.
Baca Juga:
Kisah Sayudi, Pria Lulusan SD Sukses Jadi Bos Warteg Kharisma Bahari Punya Ratusan Cabang
Kisah Mantan Preman Sukses Jadi Tukang Bubur, Berawal dari Gerobak Kini Sukses Beromzet Ratusan Juta
Beliau sempat membagikan pengalaman bahwa beberapa kali kesempatan beliau pernah menemukan perhiasan (emas) seberat 50 gram di area parkiran tersebut.
Beliau pun pernah menemukan dompet, hingga Handphone yang sering ketinggalan di area parkir tersebut. Apapun yang ia peroleh yang bukan miliknya, di area parkirnya, akan ia sampaikan kepada pemiliknya.
Namun semua itu tak membuat bang Mail untuk berbuta hati. Semua barang yang pernah beliau temukan akan beliau kembalikan pada empunya. Beliau tidak mau memanfaatkan kesempatan diatas kesusahan orang lain.
Walaupun dalam segala keterbatasan yang ada, beliau tetap menjaga untuk tetap menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama. Tak perlu untuk menjadi sosok yang hebat dan bergelimang kekayaan dahulu untuk berbuat kebaikan.
Mungkin sosok bang Mail yang penuh dengan kejujuran ini bisa menjadi inspirasi dan teladan bagi kita bahwa berbuat baik bisa dimuali dari sekarang, dan dalam keadaan seperti apapun tetap harus menjunjung tinggi nilai kejujuran.
Sifat seperti inilah yang membuat kita bisa menjadi terpandang dan mulia dihadapan sesama. Jadi bukan karena derajat, harta, dan pangkat. Melainkan dari faktor sifat dan perilaku yang kita bawakan dalam kehidupan sehari-hari.